cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Darussalam Nutrition Journal
ISSN : 25798588     EISSN : 25798618     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Darussalam Nutrition Journal (DNJ) is a scientific journal containing research articles in the scope of halal food science, nutrition and health, related to clinical nutrition, community nutrition, sports nutrition, molecular nutrition, nutritional biochemistry, functional food, and nutrition service and management.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal" : 9 Documents clear
Pengetahuan gizi, asupan natrium, kalium, vitamin D berhubungan dengan tekanan darah ibu hamil Anugrah Novianti; Anindiya Billa Mustika; Erry Yudhya Mulyani
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.5041

Abstract

Latar belakang: Hipertensi dalam kehamilan merupakan komplikasi pada kehamilan dan salah satu penyebab kematian ibu dan bayi di seluruh dunia. Sekitar 5% kehamilan terjadi pada wanita yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi. Faktor risiko hipertensi pada kehamilan adalah pengetahuan, asupan natrium, kalium dan vitamin D. Tujuan: Menganalisis hubungan pengetahuan, asupan natrium, kalium dan vitamin D dengan tekanan darah ibu hamil. Metode: Observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional.  Untuk mengukur skor pengetahuan diperoleh dengan kuesioner pengetahuan hipertensi kehamilan. Asupan natrium, kalium, vitamin D menggunakan form recall 2x24 jam. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan uji Pearson Product Moment untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan asupan vitamin D dengan tekanan darah, uji Spearman untuk menganalisis hubungan asupan natrium dan kalium dengan tekanan darah menggunakan metode cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berhubungan dengan tekanan darah p=0,153 (p>0,05) dan nilai r=-0,205, asupan natrium berhubungan signifikan dengan tekanan darah p=0,001(p<0,05) dan nilai r=0,687, asupan kalium tidak berhubungan signifikan dengan tekanan darah p=0,056 (p>0,05) dan nilai r=0,326, sedangkan asupan vitamin D berhubungan signifikan dengan tekanan darah p=0,028 (p<0,05) dan nilai r=-0,311.
Pengaruh penambahan jus jambu biji (Psidium guajava L) terhadap mutu organoleptik dan vitamin C minuman Fruity-Whey Iza Ayu Saufani; Mirnawati Mirnawati; Syahrial Syahrial
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.6807

Abstract

Latar Belakang: Whey merupakan cairan yang tersisa setelah proses presipitasi dan penghilangan kasein susu selama pembuatan keju. Whey dapat dimanfaatkan sebagai produk minuman namun memiliki rasa hambar sehingga kurang diminati. Maka dari itu perlu penambahan jus buah jambu biji merah untuk meningkatkan cita rasa dan kandungan vitamin C sehingga meningkatkan sifat fungsional minuman. Tujuan: mengetahui pengaruh penambahan jambu biji merah (Psidium guajava L) terhadap mutu organoleptik dan vitamin C minuman fruity whey. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua kali pengulangan dengan 5 level perlakuan penambahan jus jambu biji 0%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Hasil: bahwa penambahan jus jambu biji berpengaruh signifikan terhadap mutu warna, aroma, rasa dan tektur sedangkan tidak terlihat pengaruh nyata pada mutu konsistensi. Penambahan jus jambu biji berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kandungan vitamin C mulai dari 15% penambahan jus jambu biji. Simpulan: Produk terbaik diperoleh dengan penambahan 25% jambu biji. Produk ini memiliki karakteristik bewarna pink, memiliki rasa dan aroma buah, tekstur agak halus, konsistensi minuman agak homogen serta mengandung 46.52 ppm vitamin C.
Pembuatan permen jelly cabai merah (Capsicium Annuum L) sebagai alternatif cemilan yang mengandung vitamin C Alda Dwi Septianti; Afrinia Eka Sari
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.5096

Abstract

Permen jelly cabai merah merupakan produk dengan bahan baku cabai merah. Cabai merupakan tanaman yang tumbuh di Indonesia dan dikenal sebagai bumbu atau rempah masakan yang memiliki sumber vitamin C. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kesukaan dan uji organoleptik, serta untuk mengetahui kadar vitamin C pada suhu 80 °C dan 90 °C pada permen jelly. Desain penelitian yang digunakan eksperimental, dengan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 3 formula 2 perlakuan pada cabai merah keriting dengan cabai merah besar ( 70:30, 50:50, 30:70) pada suhu 80 °C dan 90 °C. Berdasar uji statistik Kruskall Wallis untuk uji organoleptik didapatkan hasil yang memiliki perbedaan signifikan yaitu tekstur dan rasa (P-value < 0,05). Uji hedonik tertinggi pada formula 1 (70:30) dan formula 5 (50:50) dengan nilai rata – rata 3,6. Hasil uji statistik menggunakan Analysis of Variance’ (ANOVA) untuk uji kadar vitamin C dengan menggunakan suhu 80 °C dan 90 °C, diperoleh nilai (p value > 0,05) yang artinya tidak terdapat perbedaan signifikan dari kadar vitamin C pada suhu 80°C dan 90 °C. Dikarenakan pengaruh suhu pemanasan yang semakin tinggi maka penurunan kadar vitamin C semakin besar.
Pengaruh edukasi gizi terhadap peningkatan pengetahuan dan asupa sayur buah pada siswa sekolah dasar dengan status gizi lebih Adani Ladiba; Addina Zulfaa; Adinda Djasmin; Adinda Mevya; Adinda Safitri; Adzro&#039;ul Akifah; Rachma Purwanti
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.6250

Abstract

Latar belakang: Anak sekolah dasar memiliki karakteristik konsumsi makanan tinggi kalori dan rendah serat yang dapat mempengaruhi status gizi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi terhadap peningkatan pengetahuan dan asupan sayur buah siswa SDI Al-Azhar 14 Semarang. Metode: Desain studi yang dipilih yaitu quasi eksperimental one group pre test -post test design. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling dengan jumlah sampel 21 siswa. Pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari google formulir, meliputi data karakteristik siswa dan orang tua, data pola makan, data aktifitas fisik, dan durasi tidur. Data sekunder diperoleh dari sekolah yang meliputi nama, jenis kelamin, tanggal lahir, berat badan dan tinggi badan. Data dianalisis menggunakan Microsoft Excel dan WHO AnthroPlus. Progam gizi dilaksanakan pada 2 November-18 November 2020 dengan media video dan game. Hasil: Sebesar 45,5% siswa memiliki status gizi lebih. Tingkat konsumsi sayur dan buah siswa termasuk defisit, masing-masing 90,9% dan 68,1%. Sebanyak 85,7% siswa mengalami peningkatan pengetahuan gizi setelah program dilaksanakan. Tidak ada orang tua yang berpartisipasi dalam membuat kreasi sayur dan buah. Sebanyak 16,67% siswa mengalami peningkatan asupan sayur dan tidak terdapat anak yang mengalami peningkatan asupan buah. Selain itu, tercapai kesepakatan dengan sekolah untuk mengadakan edukasi gizi secara berkelanjutan. Kesimpulan: Sebagian besar siswa memiliki status gizi lebih dengan asupan sayur dan buah rendah. Pelaksanaan program edukasi (Barbar 5C) dan advokasi (Voniz) berjalan sesuai dengan indikator keberhasilan. Namun, program Kreasi Sayur dan Buah (Berkah) tidak berjalan sesuai indikator keberhasilan. Perlu adanya progam yang lebih inovatif untuk meningkatkan partisipasi orang tua.
Asupan zat besi dengan prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Dyah Intan Puspitasari; Dian Hardiyanto; Nimas Ayu Hamardika
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.6564

Abstract

Latar belakang: Penurunan kadar haemoglobin menyebabkan gangguan mekanisme neurotransmitter yang berpengaruh terhadap kecerdasan dan prestasi belajar. Asupan zat besi dan prestasi belajar yang rendah merupakan permasalahan pada remaja yang berpengaruh pada kualitas SDM di masa mendatang. Tujuan: Menganalisis hubungan antara asupan zat besi dengan prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah I Surakarta. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 33 siswa yang dipilih dengan systematic random sampling. Kriteria inklusi responden adalah siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta laki–laki dan perempuan kelas X dan XI. Kriteria eksklusi responden adalah siswa yang sakit, sedang berpuasa, dan sedang melakukan diet tertentu. Data asupan zat besi diperoleh dari wawancara langsung kepada responden menggunakan metode food record selama 7 hari berturut-turut. Data prestasi belajar diperoleh dari rata-rata nilai UKK semua mata pelajaran. Uji hubungan antara asupan zat besi dengan prestasi belajar menggunakan uji Rank Spearman. Hasil: berdasar nilai p uji hubungan antara asupan zat besi dengan prestasi belajar siswa adalah 0,767. Simpulan: tidak terdapat hubungan signifikan antara asupan zat besi dengan prestasi belajar. Meskipun asupan zat besi diketahui mampu mempengaruhi kemampuan kognitif dan prestasi belajar, namun ada berbagai faktor lain yang kemungkinan berpengaruh secara langsung terhadap prestasi belajar.
Efek Penggunaan Piring Model T Terhadap Perubahan Pengetahuan Tentang Penanganan Obesitas Remaja Arie Nugroho
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.6863

Abstract

Usia Remaja adalah usia peralihan dimana terjadi peralihan dan perkembangan fisik, biologis, dan psikososial sehingga rentan mengalami masalah gizi. Berdasarkan hasil Riskesdas terjadi  peningkatan prevalensi obesitas sentral pada kelompok usia ≥15 tahun sebesar 7,8%, yaitu dari 18,8% (2007) menjadi 26,6% (2013) dan menjadi  31% di tahun 2018. Hasil penelitian di Indonesia menyatakan lebih dari 50% anak usia lebih dari 10 tahun banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak (40,7%) dan konsumsi minuman yang tinggi gula (53,1 %) sehingga secara tidak langsung menurunkan asupan sayur dan buah secara kualitas maupun kuantitas. Kementrian Kesehatan lewat program GENTAS (Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas) menganjurkan penggunaan piring makan model T dalam salah satu gerakannya untuk menurunkan prevalensi obesitas. Tujuan penelitian ini meneliti efek piring makan model T terhadap perubahan pengetahuan Remaja SMA. Jenis Penelitian bersifat eksperimental dengan pendekatan pra eksperimental. Jumlah subjek terdiri dari 40 remaja SMA.Variabel yang diteliti meliputi pengetahuan tentang tatalaksana overweight dengan media piring model T. Analisis data dilakukan dengan Uji wilcoxon. Terdapat perbedaan nilai mean skor pengetahuan pada sebelum dan setelah pemberian intervensi pada kelompok perlakuan dengan media piring makan model T.ditunjukan dengan nilai p wilcoxon =0,0001. Terjadi peningkatan mean nilai test pengetahuan sebelum dan setelah pemberian intervensi. Perlu penelitian lanjutan terkait praktek pemilihan makanan dan pengukuran status gizi dalam rangka penilaian efektivitas.
Analysis of difference in service quality, food quality and santri satisfaction levels in city and village boarding school Chairunissa Aulia Zikrika; Putri Ronitawati; Prita Dhyani Swamilaksita; Mertien Sa&#039;pang; Harna Harna
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.5799

Abstract

Background: Islamic boarding schools in Indonesia have a classic problem, namely health problems. And the health problem itself rarely gets the attention of the boarding schools and the government. One of the foods for teenagers who live in the hostel is the food that is not according to taste. Therefore, food intake is reduced, resulting in malnutrition problems among adolescents who live in dormitories, so in an institution it is necessary to organize food that meets the recommended standards and adequacy, and pay attention to taste and appearance. Objective: to find out the differences in the service quality, food quality and the satisfaction level of students in city and village Islamic boarding schools. Methods: study was a survey research cross sectional design in which the independent and dependent variables were observed and measured at the same time. to learn between the independent and the dependent variable, by giving filling in a check list or collecting data with an attachment to find out the differences between these variables. Result: food quality Sig. (2-tailed) 0,000 service quality Sig. (2-tailed) 0.235 satisfaction level Sig. (2-tailed) 0.116. For each indicator on the quality of food and service, respondents at the village boarding schools are more satisfied than the urban boarding schools. Conclusion: There are differences in food quality at city and village Islamic boarding schools , there is no difference between  quality of service and  level of satisfaction of the students at city and village  Islamic boarding schools. The two Islamic boarding schools should further improve service quality and food quality in order to further increase the satisfaction level of the students.
The correlation between folate and vitamine E with anaemia accident of adolescents woman in islamic boarding school Safira Kholifatul Ummah; Hasanah Fatarizka Ali Ratibi
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.6842

Abstract

Background: Adolescent girls are a group that is prone to anemia. Folate and vitamin E are micronutrients that have a role in preventing anemia. Young women in islamic modern boarding schools have less controlled intake due to favorite factors or even the density of activities so that micronutrient intake is not fulfilled. Objective: This study aims to determine the relationship between folate and vitamin E with the incidence of anemia in adolescents in modern boarding schools. Method: This study uses an observational analytic method with a case-control study design. The results of this study there was a significant correlation between folate intake and anemia (p=0.000) and there was no significant relationship between vitamin E intake and anemia (p=0.099). Conclusion: Folate was associated with the incidence of anemia and vitamin E is not associated with anemia. Although there are many other factors that cause anemia in adolescents, the fulfillment of folate and vitamin E intake is still important and must be considered.
Blowing on the Hot Food Increasing Bacteria Contamination Fathimah Fathimah; Lia Mustika; Inma Yunita Setyorini
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i2.6539

Abstract

Blowing hot food and drinks is a culture in society that can cause food contamination with microorganisms. This study aims to determine the difference between the level of microorganism contamination in hot blown and unblown food. This study used a completely randomized design experimental method with blown and non-blown treatments. Each treatment was made twice. The calculation of the level of contamination is calculated by calculating the total number of colonies using the Coloni counter. The results showed that there was a significant difference (p = 0.001) between the samples that were blown (130 colonies 12 hours, 134 colonies 24 hours) and not blown (13 colonies 12 hours & 21 colonies 24 hours), the number of bacterial contamination in the blown samples was more larger than the unblown sample. Conclusion: there is a significant difference in the number of microorganisms between blown and non-blown

Page 1 of 1 | Total Record : 9